Senin, 07 September 2009

Penghargaan pekerja kemanusiaan dan fisikawan terbaik dari Atmajaya

Jurnalnet.com Jurnalnet.com (Jakarta): Sri Palupi dan Hans Jacobus Wospakrik (alm) mendapat penghargaan masing-masing bagi pekerja kemanusiaan dan fisikawan terbaik dari Universitas Atma Jaya berkaitan dengan perayaan 45 tahun berdirinya universitas itu.

Penghargaan kepada Sri Palupi diberikan oleh Ketua Badan Pengurus Yayasan Atma Jaya R. Djokopranoto, sementara kepada Hans Jacobus Wospakrik (alm) oleh Rektor Unika Atma Jaya Bernadette N. Setiadi, dalam pesta syukur Lustrum IX universitas tersebut, di Jakarta, Rabu.

Sri Palupi usai menerima penghargaan itu mengaku selama menolong sesama tidak seindah yang dikatakan orang melainkan penuh perjuangan yang menyakitkan.

Dalam tragedi Mei 1998, ia mengorganisasikan investigasi, pendataan, analisis dan penulisan atas kasus tersebut bersama Tim Relawan untuk Kemanusiaan (TRK). Hasil dari kerja tersebut dirumuskan dalam beberapa laporan dan kemudian diserahkan kepada Komnas HAM atas nama TRK.

"Hasil investigasi itu melatarbelakangi dibentuknya Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) oleh pemerintah untuk mengungkap tragedi Mei 1998 itu," katanya.

Selain tragedi Mei 1998, ia juga melakukan analisis dan penulisan atas hasil investigasi terhadap kerusuhan Ambon disamping melakukan advokasi dan pendampingan terhadap keluarga korban yang dijalankan lewat mekanisme kerja tim relawan untuk kemanusiaan.

Ia melakukan riset-riset tentang Sistem Transit untuk pemulangan TKI di Terminal III Bandara Soekarno Hatta dan Pelabuhan Tanjung Priok.

Selain itu riset yang baru ia selesaikan dan dalam penyusunan laporan adalah mengenai perempuan buruh migran Pekerja Rumah Tangga (PRT) di Singapura.

"Saya bukan pejalan kaki" katanya saat disebut sebagai "pejalan kaki" dalam acara penghargaan itu. Menurutnya pejalan kaki tidak tepat untuk sebutannya melainkan sebagai pengojek karena kendaraan itulah yang sering membawanya dalam perjalanannya. Teman-temannya menyebut ia sebagai pejalan kaki yang tidak tahu arah.

Sementara penghargaan bagi fisikawan terbaik diberikan kepada istri (alm) Hans Jacobus Wospakrik, Regina Wospakrik, atas dasar telah memberikan metode-metode matematika untuk memahami fenomena fisika dalam teori partikel elementer dan relativitas umum Einstein melalui publikasinya di jurnal-jurnal internasional seperti Physical Review D, Journal of Mathematical Physics, Modern Physics Letters A, dan International Journal of Modern Physics A.

Selain karya-karyanya yang dipublikasikan oleh jurnal-jurnal internasional, juga dipublikasinkan dalam jurnal "on-line" yang bersifat internasional, jurnal on-line dalam negeri, dan dalam bentuk buku.

Pada acara Pesta Syukur Lustrum IX ini, penghargaan bagi penerjemah terbaik bidang novel tidak diberikan kepada siapapun.

Menurut Dewan Penimbang Penganugerahan Penghargaan, belum ada satu orang pun yang memenuhi kriteria sebagai penerjemah terbaik.(ant)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar